Selasa, 02 Agustus 2011

komunikasi sikap dan keterampilan

komunikasi sikap dan keterampilan dalm pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman

Komunikasi terhadap pasien merupakan salah satu bagianintegral pada aktifitas klinisi setiap hari. Ini merupakan salah satu


komponen kunci yang penting . Klinisi memegang peranan yangsangat penting dan tidak bisa didelegasikan kepada dokter lainnya.Miskomunikasi antara dokter dan pasien telah lama dikenal.Komunikasi yang buruk akan mengakibatkan pembuatan resep ,kunjungan ke dokter, tes laborat yang tidak baik dan kadangkalameningkatnya morbiditas dan mortalits.Kualitas komunikasi juga merupakan penentu utama dansering membuat komplain pasien terhadap pelayananankesehatan. Studi tentang mal praktek meliputi 70 % kasus yangmelibatkan masalah komunikasi (Beckman et al,1994). Kualitaspelayanan medis mempunyai hubungan yang tidak bermaknadengan masalah hukum.
1. Pengaruh Komunikasi yang baik
Komunikasi yang buruk akan mengakibatkan hasil yang burukterhadap pasien. Bukti empiris menunjukkan bahwa komunikasiyang baik akan memperbaiki beberapa hasil dalam bidang bidangkesehatan dan juga mengakibatkan hubungan yang baik antaradokter dan pasien. Komunikasi yang baik juga secara langsungmemperbaiki parameter parameter fisik seperti profile tekanandarah yang baik, kontrol nyeri, mengurangi symptom danmemperbaiki keseluruhan kesehatan dan status fungsi organ organtubuh. Keuntungan psikologi meliputi berkurangnya kecemasan dankesehatan emosional yang lebih baik. ( stewart, 1995)Komunikasi yang baik juga memacu penggalian data yanglebih baik. Kualitas dan kuantitas data yang baik akan memperbaikikeakuratan diagnose. Keuntungan sosial dan komunikasi yang baikakan meningkatkan kepuasan pasien dan kepuasan dokter ,mengurangi proses proses dipengadilan dan komplain terhadapklinisi. Untuk seseorang yang sedang dalam belajar tentang ilmukomunikasi, pengaruh yang menguntungkan tentang pembelajarankomunikasi yang baik ini akan menguntungkan mereka dalam seniberkomunikasi di kemudian hari.
2. Mengajarkan komunikasi dengan cara yang konvensional


Sayangnya, masih ada sedikit modul struktur instruksional dan sessitentang keterampilan pembelajaran dalam dunia kedokteran.Kebanyakan siswa kedokteran dan dokter belajar dari hal yangdidapat dari lingkungan yang informal dan tidak terstruktur.Serringkali aktifitas yang mereka lakukan bukanlah bertujun secaramembahas tentang masalah komunikasi tetapi hanya menjadikanmasalah komunikasi merupakan sesuatu yang bersifat melengkapiatau hanya suatu tambahan saja.Salah satu modalitas dari pengajaran keterampilanberkomunikasi adalah pengamatan tentang hal yang benar dansalah , tidak satupun yang berasal dari patokan pengajaran yangdiharapkan.Kegagalan dari modalitas diatas bersumber dari berbagaifactor. Pertama tama, pengajaran keterampilan berkomunikasisebaiknya merupakan aktifitas pendidikan yang tersturktur yangharus didukung oleh strategi berbagai macam aktifitas strukturmulti modalitas ( Kurtz 1998). Pengamatan atau pelajaran darikegagalan kegagalan yang diakibatkan oleh komunikasi yang salahharuslah hanya bagian dari strategi ini. Yang kedua, komponenpengetahuan dari keterampilan berkomunikasi yang didapatkandari keterampilan merupakan suatu hal yang kurang bermakna,tetapi semua patokan harus berasal dari keterampilan yangterstruktur. Ketiga, meskipun sesuatu hal yang didapat daripreceptor dan pelajar memberikan pembelajaran tenang role model,suatu study telah menunjukkan bahwa pembelajaran dengan jenisini adalah proses yang lambat dan tidak efisien. Lebih jauh lagi,terdapat hal yang berbahaya yaitu tentang kemungkinan adanyatingkah laku dari si pemodel yang salah. Terakhir, model observasiyang pasif mengakibatkan tidak adanya kesempatan bagipembelajar untuk mempraktekkan keterampilan yang dipelajari danmenerima umpan balik dari preceptor.Kebutuhan adanya modul formal yang terstruktur dengan baikdan formal pada keterampilan kemampuan berkomunikasi sekarangtelah dikenal dengan baik dan dengan kuat telah dicanangkan olehAsosiasi kampus medis, liaison komite pada pendidikan medis, dangeneral medical council united kingdom.
3. Komunikasi adalah keterampilan yang bisa dipelajari


Peningkatan realisasi pada pembelajaran dan pengajarankomunikasi adalah suatu keterampilan yang bisa diajarkan dandipelajari. Hal ini menunjukkkan adanya suatu perubahanparadigma yang dulu merupakan pola pikir utama bahwakomunikator, representator adalah tingkah laku seseorang yangmenetap. Komunikasi yang baik adalah suatu kualitas yang tidakterpisahkan dari seseorang dan oleh karena itu komunikator yangbaik adalah dilahirkan bukan hasil dari pelatihan.Pengajaran tentang komunikasi haruslah tidak berdasar padapengalaman oleh karena pengalaman merupakan guru yang burukpada pembelajaran kemampuan berkomunikasi.` Tanpa adanyapanduan dan refleksi, pengalaman nampaknya merupakan penguatdari pembelajaran komunikasi degan tidak melihat apakah ia baikatau buruk.
4. Strategi pendidikan keterampilan pengajarankomunikasi
Pembelajaran dan pengajaran dari keterampilan komunikasi yangsukses melibatkan impelementasi yang terus menerus dari bebrapastrategi pendidikan ( Kurtz,1999). Beberapa intervensi edukasinampaknya lebih mungkin bisa menjadi sukses bila berpedomanpada kurikulum utama daripada modul yang kaku dan cenderungterisolasi.Komponen pengetahuan pada pengajaran ketrampilanberkomunikasi memberikan pembelajar dengan teori esensial danrangka kerja konseptual komunikasi. Ini akan membantu pembelajarmengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan komunikasiyang buruk dan menunjukkan beberapa keuntungan keterampilanberkomunikasi yang memadai.Pengetahuan atau komponen kognitif patut mendapatkanperhatian yang lebih. Terdapat beberapa cara yang praktis untukmembangun ilmu yang dibutuhkan seperti adanya beberapastrategi instruksional sederhana, seperti tentang cara belajarmengajar dan perlengkapan materi bahan bacaan.Demonstrasi keterampilan berkomunikasi adalah hal yangpenting sebagai panduan tingkah laku sikap komunikasi yang benar


terhadap pembelajar. Pembelajar juga mendapatkan keuntungandengan mengamati dari hal yang diharapkan. Disamping itupembelajar seharusnya bisa menunjukkan komunikasi konduktif yang baik, contoh contoh bahasa verbal yang direkomendasikanyang bisa dipergunakan dalam komunikasi, dan bahasa tubuh yangdiharapkan. Contoh dari strategi instruksional adalah dari video tapedengan pasien yang sebenarnya atau suatu model studi.Simulasi dan latihan dari keterampilan spesifik padalingkungan yang diharapkan adalah suatu hal yang diinginkan.Adalah hal yang tidak realistis bila mengharapkan pembelajar akanmendapatkan kemampuan yang benar dalam berkomunikasi segerasetelah mereka melakukan observasi. Oleh karena itu, pembelajarharus mempraktekkannya dan mengulanginya dalam suatu situasiyang aman ( situasi pembelajaran) baik dalam role play atau yangberhubungan dengan simulasi terhadap pasien.Penaksiran diri dan refleksi merupakan komponen yang kuatdalam keterampilan berkomunikasi. Refleksi adalah suatu prosesaktif dan perlu dilakukan dengan hati hati dimana pembelajarmengkritik dan mengidentifikasi terhadap kesalahan yang dibuatdalam berkomunikasi dan melakukan pengukuran pengukurantentang hal mana yang perlu diperbaiki di masa mendatang.Pengajaran keterampilan berkomunikasi relatif sulit dan seringmemberikan hal hal yang sensitive terhadap preceptor . Refleksidan sugesti diri akan meminimalkan ‘rasa malu’ pembelajar danmeningkatkan perubahan untuk untuk menjadi sukses.Adanya role model pendukung mampu memberikanketerampilan komunikasi yang diharapkan diluar sessipembelajaran. Sekolah medis dan rumah sakit bertindak sebagai‘komunitas moral’ dan memberikan pengaruh yangsignifikan pada pembelajar ( Sulmasy,2000). Budaya dan nilaimoral yang melibatkan ciri hubungan dokter pasien yang ditransferke pelajar.Penaksiran merupakan kompoen yang penting daripembelajaran dan keterampilan komunikasi yang kemungkinanmemacu pentingnya kurikulum komunikasi diantara kurikulummedis kedokteran.Penaksiran tentang keterampilan berkomunikasi adalah sulitdan suatu seperangkat alat yang memadai masih belum


dipergunakan secara luas dalam menunjukan pendidikanketerampilan ini.Keterampilan pengajaran dan pelatihan dari keterampilanberkomunikasi membutuhkan rencana pengembangankomprehensif fakultas untuk mendidik dan melatih mahasiswatentang keterampilan komunikasi yang efektif.Sebagai kesimpulan kita belajar bahwa:

Komunikasi yang baik antara pasien dan dokter akanmemperbaiki hasil akhir yang diharapkan dan memberikanbanyak keuntungan pada dokter.

Komunikasi adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan bisadiajarkan.

Pengamatan berdasarkan pengalaman adalah cara yang tidakefektif untuk mengajarkan keterampilan komunikasi

Intervensi edukasi yang sukses membutuhkan strategi denganbanyak cabang yang melibatkan pembangunan karakter,demonstrasi, umpan balik, penaksiran diri, pengulanganpelatihan pada lingkungan pelatihan dan simulasi lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar